Seorang pemimpin rohani yang amat dihormati di Amerika jatuh dalam dosa seksual. Kejatuhannya ternyata bukanlah proses singkat, lewat pengakuannya ia mengatakan bahwa telah bertahun-tahun ia melakukan pelanggaran illahi tersebut, walau dengan perasaan bersalah. Hamba Tuhan terkenal ini menyimpan "tindakan salah" sendirian. Sesungguhnya ia menyadari bahwa ia membutuhkan pertolongan dan dukungan orang lain untuk membuatnya tetap akuntabel, namun ia tidak melakukannya.
Kita akan membahas tentang akuntabilitas. Satu hal yang kita perlukan dari seorang "rekan, sahabat, mentor, keluarga" untuk membuat jejak langkah kita tetap lurus dan tidak terbenam dalam "dosa, kesalahan dan pelanggaran". Inilah prinsip bagi kehidupan yang akuntabel.
Akuntabilitas : Gehazi Mendapat Sejumlah Hal Dari Elisa
Sumber : 2 Raja-raja 5:15-27
Elisa mengembalikan uang dan hadiah yang ditawarkan Naaman kepadanya, namun pembantu Elisa, Gehazi pergi mengejar mereka dengan pikiran yang dikuasai ketamakan. Seperti Gehazi, kita memiliki kemampuan yang tidak terhingga untuk menipu diri kita sendiri. Itulah mengapa seorang pemimpin memerlukan orang lain untuk menanyai mereka pertanyaan yang sulit. Kita harus menyambut partner akuntabilitas kita.
Tuhan Mempertahankan Umat-Nya Tetap Akuntabel Untuk Memimpin Dunia.
Sumber : Amos 3:1,2
Umat Tuhan gagal menyadari bahwa Tuhan mempertahankan umat-Nya pada standard yang lebih tinggi dibanding bangsa lainnya. Tuhan bermaksud untuk menuntun mereka, membuat mereka menjadi bangsa pemimpin yang dapat menjadi model untuk dunia. Penghakiman yang berat jatuh pada mereka karena Tuhan mempertahankan umat-Nya agar tetap akuntabel untuk menuntun dunia kepada-Nya.
Akuntabilitas : Team Mempertahankan Akuntabel Untuk Gereja
Sumber : Kisah Rasul 14:26-28
Meski pemimpin tidak memerlukan posisi formal untuk membuat suatu perbedaan, Tuhan jarang memanggil mereka untuk bisa beraksi sendirian. Dia biasanya memanggil mereka untuk menjadi bagian dari suatu team untuk dikirim keluar dari organisasinya, seperti misalnya satu gereja lokal. Beberapa pemimpin diutus, beberapa lainnya pergi keluar. Namun keduanya punya maksud untuk mendukung pihak lainnya.
Akuntabilitas : Pemimpin Adalah Pelayan Dengan Kepercayaan Suci
Sumber : 1 Korintus 4:1-5
Paulus memandang dirinya sebagai seorang pelayan - pemimpin dengan kepercayaan yang suci (1 Korintus 4:1) sehingga dia perlu untuk tetap dipercaya (1 Korintus 4:2). Tidak juga opini orang lain atau dirinya yang bisa mengguncangkan dirinya (1 Korintus 4:3). Pemimpin ada untuk melayani umat dan juga mentaati Tuhan, menyediakan keyakinan pada kepercayaan suci mereka.
Akuntabilitas : Pemimpin Membutuhkan Lonceng Alarm
Sumber : Galatia 6:7-10
Kita tidak dapat menyembunyikan sesuatu dari Tuhan. Dia melihat segala sesuatu dan tidak dapat ditipu. Dia mengamati jalan pintas kita dan juga usaha kita ketika kita melakukan sesuatu dengan baik. Untuk memastikan bahwa kita hidup dengan kebenaran ini, carilah orang lain untuk mempertahankan akuntabilitas Anda dan bertindak sebagai "lonceng alarm" bagi Anda. Undanglah orang lain untuk menanyai pertanyaan yang sulit bagi Anda, seperti pertanyaan-pertanyaan seperti berikut ini :
1. Apakah perjalanan pribadi saya dengan Tuhan terus up-to-date?
2. Apakah saya tetap memegang prioritas dengan benar?
3. Apakah saya menanyai diri saya sendiri suatu pertanyaan yang sulit?
4. Apakah saya tetap akuntabel terhadap orang lain dalam otoritas?
5. Apakah saya cukup peka dengan apa yang Tuhan katakan pada umat-Nya?
6. Apakah saya berlebihan dalam membangun image saya?
7. Apakah saya menaruh tabungan dalam bentuk "event atau peristiwa" dibanding "proses"?
8. Apakah saya kesepian dalam kepemimpinan dan kehidupan pribadi saya?
9. Apakah saya sadar dan jujur tentang kelemahan diri?
10. Apakah panggilan saya terus-menerus mendahului diri saya?
Akuntabilitas : Paulus Mengirim Timotius Untuk Mendukung dan Melaporkan
Sumber : 1 Tesalonika 3:1-10
Para pemimpin memahami kekuatan dari akuntabilitas : kemampuan untuk maksud dari dukungan dan tantangan. Akuntabilitas menyediakan suatu obat bagi situasi seperti yang Paulus hadapi di Tesalonika, dimana orang Yahudi menyeret dirinya keluar dari kota hanya tiga minggu setelah dia melayani di sana. Esensi akuntabilitas terletak dari empat kata kunci yaitu CURE (OBAT) yaitu : Correction (Koreksi), Updates (Perbaharui), Reminders (Pengingat) dan Encouragement (Peneguhan).
Akuntabilitas : Para Pemimpin Adalah Pengelola Sumber Daya
Sumber : Ibrani 13:17
Mengapa orang percaya seharusnya mentaati pemimpin mereka? Karena pemimpin mereka berjaga-jaga atas jiwa umat dan harus memberikan laporan kepada Tuhan. Pemimpin adalah pengelola atas setiap orang yang mengikuti mereka. Tuhan telah menaruh pemimpin di "manajemen tengah" di bawah kepemimpinan Tuhan sendiri. Ketika kehidupan mereka berakhir, mereka akan menjawab tentang bagaimana tanggung jawab mereka terhadap visi kelimpahan dan nilai-nilai Ilahi yang mereka emban.
Akuntabilitas : Pemimpin Akan Mengalami Penghakiman yang Lebih Berat
Sumber : Yakobus 3:1
Yakobus memberitahu kita bahwa pemimpin dan guru-guru akan menerima penghakiman yang lebih kuat dibanding orang percaya lainnya ketika mereka menghadap Tuhan. Mengapa? Karena pengaruh mereka yang lebih besar. Ketika seorang pengikut membuat kesalahan, dia mempengaruhi hanya dirinya sendiri dan mungkin keluarganya. Ketika seorang pemimpin membuat kesalahan, dia memberi dampak pada banyak orang yang mengikutinya.
Hukum EF Hutton mengingatkan kita bahwa ketika pemimpin yang sesungguhnya bicara, orang akan mendengarkan. Ini dapat terjadi baik pada berita baik ataupun buruk, tergantung pada apakah perkataan pemimpin sesuai dengan firman Tuhan. Tuhan menjanjikan bahwa mereka yang berada dalam posisi pengaruh akan memberikan perhitungan dengan bagaimana mereka memakai pengaruh mereka.
Dalam satu kesadaran, Tuhan akan menjadi akuntan spiritual, pelaksana audit Surgawi yang memanggil pemimpin untuk menjawab bagaimana mereka memakai sumber daya yang Tuhan berikan pada mereka. Di kursi penghakiman Kristus, kita akan diminta memberikan perhitungan untuk apa yang kita lakukan dengan kehidupan kita dan pengaruh yang kita berikan.
Sekarang, jika Anda terus berjuang dengan kesalahan, kelemahan dan dosa yang tampaknya tidak pernah berpaling dari hidup Anda, saatnya untuk Anda mencari partner terpercaya sebagai penjaga jejak langkah Anda. Jadikan hidup Anda tetap akuntabel - lurus, baik bagi Tuhan maupun sesama.
Sumber: Maxwell Leadership Bible